Kampung Kauman memiliki hubungan erat dengan sejarah bergerak Istana Kartasura ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan Palace. Kauman merupakan tempat ulama yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari komentar pangeran anom, pengkhotbah, muadzin, suronoto dan istana (bahasa Indonesia terjemahan: Kaum). Keberadaan penduduk mayoritas di kawasan ini menjadi dasar untuk nama pilihan "kauman".
Para pejabat istana mendapatkan pelatihan khusus dari Kasunanan Palace untuk memproduksi batik baik jarik (kain tradisional Jawa) atau syal dan sebagainya. Dengan kata lain, tradisi memproduksi batik diwariskan secara langsung oleh Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Kasunanan istana). Berdasarkan penyediaan keahlian yang disediakan oleh masyarakat Kauman untuk menghasilkan karya yang secara langsung berhubungan dengan motif batik yang sering digunakan oleh keluarga kerajaan
Dalam perkembangannya, seni batik Kauman dapat dibagi menjadi tiga bentuk motif batik klasik grip (batik tulis), batik murni cap dan model kombinasi antara mereka. Bermotif batik pegangan yang sangat dipengaruhi oleh Kasunanan Palace adalah produk utama dari Kampung Batik Kauman. Produk batik kauman dibuat menggunakan sutra alam dan sutra tenun, katun dan perdana jenis premisima, rayon.
Kampung Batik Kauman yang memiliki industri rumah 20-30-an batik menjadi tujuan wisata beban terjalin turun temurun. Sebagian besar turis asing berasal dari Jepang, Eropa, Asia Tenggara dan Amerika Serikat. Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi, melihat tempat rumah untuk kegiatan produksi batik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan untuk mengetahui dan melakukan proses pembuatan batik.
Ini adalah jenis Batik Solo, salah satu tradisi batik dari Indonesia:


So nice, Batik i love it !!..
0 komentar:
Posting Komentar