![]() |
Sementara itu, sebagian warga menggelar tradisi ma'lambuk atau menumbuk
padi. Dalam tradisi ini, kaum pria memukul lesung dengan irama tinggi,
diikuti gerakan menyerupai tarian serta teriakan khas Toraja. Warga
setempat meyakini, jika irama ketukan lesung dapat mengusir hama padi.
Semakin tinggi irama ketukan, maka semakin banyak hama yang diusir.
Dan, yang paling unik adalah tradisi aksi adu kaki "sisemba" atau baku tendang, yang lebih terlihat seperti tawuran massal.Pasalnya, warga dari kampung tetangga, saling berhadap hadapan untuk melumpuhkan, dengan cara beradu kaki "tendang" secara massal. Bagi peserta yang jatuh, maka lawan tidak lagi diperbolehkan menyerang. Ada cara yang digunakan agar tidak mudah jatuh, mereka saling berpegangan tangan sambil menyerang dengan tendangan kaki.
Dan, yang paling unik adalah tradisi aksi adu kaki "sisemba" atau baku tendang, yang lebih terlihat seperti tawuran massal.Pasalnya, warga dari kampung tetangga, saling berhadap hadapan untuk melumpuhkan, dengan cara beradu kaki "tendang" secara massal. Bagi peserta yang jatuh, maka lawan tidak lagi diperbolehkan menyerang. Ada cara yang digunakan agar tidak mudah jatuh, mereka saling berpegangan tangan sambil menyerang dengan tendangan kaki.
![]() |
Walaupun atraksi ini terlihat keras dan menyakitkan, tapi tak seorang pun boleh menuntut atau mengajukan keberatan. Bukan berarti diperbolehkan melukai atau mencelakakan lawan. Dalam kenyataannya, masyarakat punya kearifan lokal sendiri untuk mengendalikan diri dan mengontrol tendangannya agar tidak membahayakan keselamatan pihak lawan.
Usai "sisemba", mereka bubar dan kembali akrab. "Tradisi sisemba ini bukanlah permainan anarkis, namun tradisi ini adalah sebuah keharusan warga setempat demi mendapatkan hasil panen yang berlimpah ditahun akan datang. Pasalnya, jika tidak melaksanakan tradisi sisemba, maka diyakini akan berakibat gagal panen," tutur Isac Padangsulle, selaku tokoh adat Kande Api.
0 komentar:
Posting Komentar